TRAUMA healing menjadi sebuah agenda penting bagi para relawan yang mendampingi para korban gempa Turki.
Bantuan fisik berupa makanan, pakaian, dan tempat tinggal sementara terus berdatangan dari seluruh penjuru dunia. Meskipun memang belum merata, tapi para pekerja kemanusiaan terus berupaya agar para korban selamat bisa tetap bertahan hidup.
Sementara itu, banyak anak-anak yang merasakan trauma mendalam akibat gempa berkekuatan 7,8 magnitudo. Para relawan pun melakukan banyak kegiatan menyenangkan untuk perlahan-perlahan membuat mereka 'melanjutkan hidup'.
Pemulihan trauma itu juga mencakup bagaimana mereka bisa mengatasi rasa duka atas apa yang telah terjadi dan mengendalikan kecemasan yang berkelanjutan. Dukungan psiko-sosial seperti itu direncanakan akan berlangsung selama satu tahun.
Salah satu kegiatan yang dilakukan para relawan di kamp kemanusiaan di wilayah Osmaniye adalah face painting, seperti dilaporkan Reuters.
Anak-anak berbaris, berebut agar wajah mereka bisa dilukis oleh para relawan dan pekerja sosial. Ada kumis dan telinga kucing berwarna-warni, gambar bendera Turki, juga gambar matahari bersinar. Tak hanya face painting, anak-anak juga diajak berolahraga.
Sambil dilukis, anak-anak bersemangat berceloteh tentang kegiatan mereka kepada para relawan. Mereka pun tertawa ceria ketika saling memandangi hasil lukisan di wajah teman-teman mereka.
Semua orang tentu berharap keceriaan yang hadir dari senyum dan tawa anak-anak Turki akan menjadi kekuatan mental mereka untuk tetap menjaga asa demi masa depan yang cerah.
KOMENTAR ANDA